Ciptakan Pola Bermain Efektif

Peran orangtua dalam tumbuh kembang anak sangat penting, termasuk saat menciptakan pola bermain. Ayah dan ibu sebaiknya bisa memperhatikan kuantitas dan kualitas bermain anak-anak untuk mencegah efek negatif yang mungkin ditimbulkan.

"Kualitas itu penting, percuma bila sang ibu terus di rumah. Kuantitas ada namun kualitas tidak ada, ibu sibuk sendiri dan anak juga sibuk sendiri," ujar Psikolog sekaligus Play Therapist, Dra. Mayke S. Tedjasaputra, belum lama ini.

Menurutnya, keterlibatan orang tua sungguh perlu, tentunya disesuaikan dengan tahapan usia anak. "Untuk anak usia 0-2 semua indera perlu dirangsang dengan aktivitas yang sesuai. Aktivitas ini berlangsung hingga masa pra-sekolah," ujarnya.

Namun,permasalahan yang sering terjadi orang tua cenderung sibuk. Menyiasati hal itu, Mayke mengajurkan kepada orang tua untuk menyediakan waktu untuk bermain singkat dengan anak.

"Misalnya dengan permainan memori yang mungkin hanya membutuhkan waktu 10 hingga 20 menit, mereka akan sangat menikmati. Dengan begitu aktivitas anak yang cenderung negatif karena meminta perhatian orang tua akan cenderung berubah," terangnya.

Jenis permainan juga menjadi pertimbangan. Dia menunjuk permainan game yang sedang marak. Menurutnya, permainan elektronik atau virtual boleh saja namun hanya sebagai variasi saja.

"Karena anak butuh variasi namun jika sudah terfokus pada permainan saja itu buruk," tegasnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, pada permainan virtual anak tidak bisa melihat secara sesungguhnya. Tidak ada ekspresi dan emosi yang dikeluarkan.

"Permainan harus lebih ke tatap muka bukan virtual. Sesekali boleh boleh tapi harus ada variasi dimana anak-anak melakukan sesuatu yang sesungguhnya," ujarnya.

Mayke sempat mengungkapkan kekhawatirannya, bila semua permainan anak serba vitual. Misalnya, anak tidak akan mengetahui bagaimana bermain puzzle. Kemudian, anak tidak bisa mengerakan tangan karena terbiasa menggunakan mouse dan dampak buruk lainnya.

Mayke menyarankan, orangtua sebaiknya memberikan permainan yang bersifat dua arah. Sehingga fisik dan emosi anak akan berkembang optimal. "Orang tua harus bolehkan anak bermain. Sangat jarang orang tua yang bertanya kepada anaknya "apakah sudah bermain," tuturnya.republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar